CATATAN KEHIDUPAN SI KAMBING JANTAN
YANG BODOH
Judul Buku : Kambing Jantan Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2005
Jumlah hlmn : xx + 236 halaman
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2005
Jumlah hlmn : xx + 236 halaman
Buku yang di tulis Raditya Dika ini
berjudul “ Kambing Jantan- sebuah Catatan harian pelajar bodoh “ secara tidak
langsung dari judul tersebut membuat para pembaca tertarik. Judul dengan nama binatang pada buku ini sangat
mempengaruhi minat. Banyak pembaca yang salah memprediksikan isi buku kambing
jantan ini, karena judul buku ini sangat berbeda dengan prediksi isinya. Buku
kambing jantan ini merupakan kumpulan cerita sehari-hari dari kehidupan Raditya
Dika yang konyol dan bodoh. Buku ini di tulis berdasarkan kisah harian nyata
seorang Raditya Dika yang di unggah pada
blog pribadinya “www.kambingjantan.com” .
Buku ini menceritakan kehidupan Raditya
Dika yang sering di pangil Dika seorang mahasiswa yang berkuliah di Adaleide sebuah
kota di Australia kejadian sehari – hari yang ia alami selalu di tulis dalam blog pribadinya. Cerita
yang di tulis Radith dalam blognya adalah kejadian yang sangat konyol, bodoh
dan unik. Dalam buku ini Radith juga menceritakan kejadian lucu, unik dan jorok
yang ia lalui dengan teman – teman kuliahnya di Adaleide. Misalnya cerita
ketika dosen Dika di Adaleide memangilnya dengan sebutan nike atau sang dosen
yang selalu salah memangil nama teman Dika yaitu Hariyanto yang selalu di
pangil dengan sebutan Harimoto, atau cerita ketika Dika harus di jauhi teman –
temannya di Adeleide karena ada seorang bule yang menyatakan
bahwa orang Indonesia mengunakan tangan kiri untuk membersihkan saluran pembuangan
belakang manusia... hehehehe. Kekonyolan lain yang di lakukan Dika ketika Dika yang
sedang nonton film duduk di samping seorang laki – laki yang homo dan laki –
laki tersebut mendekati Dika.
Buku
ini juga menggambarkan sosok Raditya Dika si kambing yang mempunyai sifat
pelupa, bodoh, jorok, dan liar, baik ketika ia berada di Jakarta maupun Adelaide. Kehidupan
keluarga yang aneh dan unik juga di tulis dalam buku ini. Misalnya cerita saat
Raditya Dika pergi ke salon untuk facial wajahnya yang berjerawat namun ia
malah mengalami infeksi diwajahnya setelah pulang dari salon dan akhirnya wajah
dika penuh dengan jerawat, ibu Dika merawat wajah anaknya setiap malam dengan
mengoleskan lotion dan toner pada wajah Dika dan akhirnya jerawat Dika pun
berangsur hilang. Ibunya Dika mengungkapkan rahasia kenapa jerawat di wajah Dika hilang bukan
karena lotion yang dioleskan ke wajah Dika melainkan karena kain yang di pakai
untuk mengusap wajah Dika itu adalah kolor bekas ayahnya. Dalam buku ini
kehidupan asmara dika dengan seorang gadis yang sering dipangil Dika dengan
sebutan "Kebo" tidak di tulis banyak.
Buku
ini di tulis dengan mengunakan bahasa yang ringgan santai dan gaul. Namun,
campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pada buku ini sedikit membuat
binggung. Dalam buku ini juga terdapat banyak singkatan yang asal – asalan di
tulis Radit namun singkatan ini menambah daya tarik pembaca. Buku ini banyak mengandung pesan moral dan sosial.
Kisah dimana Raditya Dika si kambing jantan yang menjalani setiap masalah yang
ia hadapi dengan santai. Buku ini akan membuat para pembacanya awet muda karena
kelucuan dan kekonyolan yang ada pada buku ini akan mengocok perut pembacanya.
Cerita yang simple lucu dan inspiratif ini sangat mengenang di hati pembacanya
sehingga ingin membacanya lagi.
Berbeda dengan bukunya, Kambing Jantan the Movie tidak
terlalu banyak menampilkan komedi. Namun, justru menonjolkan drama percintaan Dika
“si kambing” dengan pacarnya “si kebo” Ini sangat mengecewakan bagi para pembaca buku
yang menonton film kambing jantan , karena karakter Radith yang lucu dan konyol
dalam buku tidak di tampilkan di film kambing jantan, dan ketika saya yang akan
menonton film kambing jantan sudah
bersiap untuk tertawa dan membayangkan ceritanya yang konyol. Namun, yang
disajikan justru sebaliknya. Bagi saya, buku Kambing Jantan jauh lebih menghibur
dibandingkan film kambing jantan. Karena ada bagian-bagian yang membuat lucu di
dalam buku namun tidak dihadirkan di film dan hasilnya film kambing jantan biasa
saja tidak menghibur seperti bukunya.