Rabu, 26 Juni 2013

Resensi Novel




CATATAN KEHIDUPAN SI KAMBING JANTAN YANG BODOH 



Judul Buku : Kambing Jantan Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2005
Jumlah hlmn : xx + 236 halaman


Buku yang di tulis Raditya Dika ini berjudul “ Kambing Jantan- sebuah Catatan harian pelajar bodoh “ secara tidak langsung dari judul tersebut membuat para pembaca tertarik. Judul  dengan nama binatang pada buku ini sangat mempengaruhi minat. Banyak pembaca yang salah memprediksikan isi buku kambing jantan ini, karena judul buku ini sangat berbeda dengan prediksi isinya. Buku kambing jantan ini merupakan kumpulan cerita sehari-hari dari kehidupan Raditya Dika yang konyol dan bodoh. Buku ini di tulis berdasarkan kisah harian nyata seorang Raditya Dika yang di unggah  pada blog pribadinya “www.kambingjantan.com.
Buku ini menceritakan kehidupan Raditya Dika yang sering di pangil Dika seorang mahasiswa yang berkuliah di Adaleide sebuah kota di Australia kejadian sehari – hari yang ia alami  selalu di tulis dalam blog pribadinya. Cerita yang di tulis Radith dalam blognya adalah kejadian yang sangat konyol, bodoh dan unik. Dalam buku ini Radith juga menceritakan kejadian lucu, unik dan jorok yang ia lalui dengan teman – teman kuliahnya di Adaleide. Misalnya cerita ketika dosen Dika di Adaleide memangilnya dengan sebutan nike atau sang dosen yang selalu salah memangil nama teman Dika yaitu Hariyanto yang selalu di pangil dengan sebutan Harimoto, atau cerita ketika Dika harus di jauhi teman – temannya di Adeleide karena ada seorang bule yang menyatakan bahwa orang Indonesia mengunakan tangan kiri untuk membersihkan saluran pembuangan belakang manusia... hehehehe. Kekonyolan lain yang di lakukan Dika ketika Dika yang sedang nonton film duduk di samping seorang laki – laki yang homo dan laki – laki tersebut mendekati Dika.
Buku ini juga menggambarkan sosok Raditya Dika si kambing yang mempunyai sifat pelupa, bodoh, jorok, dan liar, baik ketika ia  berada di Jakarta maupun Adelaide. Kehidupan keluarga yang aneh dan unik juga di tulis dalam buku ini. Misalnya cerita saat Raditya Dika pergi ke salon untuk facial wajahnya yang berjerawat namun ia malah mengalami infeksi diwajahnya setelah pulang dari salon dan akhirnya wajah dika penuh dengan jerawat, ibu Dika merawat wajah anaknya setiap malam dengan mengoleskan lotion dan toner pada wajah Dika dan akhirnya jerawat Dika pun berangsur hilang. Ibunya Dika mengungkapkan rahasia  kenapa jerawat di wajah Dika hilang bukan karena lotion yang dioleskan ke wajah Dika melainkan karena kain yang di pakai untuk mengusap wajah Dika itu adalah kolor bekas ayahnya. Dalam buku ini kehidupan asmara dika dengan seorang gadis yang sering dipangil Dika dengan sebutan "Kebo" tidak di tulis banyak.
Buku ini di tulis dengan mengunakan bahasa yang ringgan santai dan gaul. Namun, campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pada buku ini sedikit membuat binggung. Dalam buku ini juga terdapat banyak singkatan yang asal – asalan di tulis Radit namun singkatan ini menambah daya tarik pembaca.  Buku ini banyak mengandung pesan moral dan sosial. Kisah dimana Raditya Dika si kambing jantan yang menjalani setiap masalah yang ia hadapi dengan santai. Buku ini akan membuat para pembacanya awet muda karena kelucuan dan kekonyolan yang ada pada buku ini akan mengocok perut pembacanya. Cerita yang simple lucu dan inspiratif ini sangat mengenang di hati pembacanya sehingga ingin membacanya lagi.
Berbeda dengan bukunya, Kambing Jantan the Movie tidak terlalu banyak menampilkan komedi. Namun, justru menonjolkan drama percintaan Dika “si kambing” dengan pacarnya “si kebo”  Ini sangat mengecewakan bagi para pembaca buku yang menonton film kambing jantan , karena karakter Radith yang lucu dan konyol dalam buku tidak di tampilkan di film kambing jantan, dan ketika saya yang akan  menonton film kambing jantan sudah bersiap untuk tertawa dan membayangkan ceritanya yang konyol. Namun, yang disajikan justru sebaliknya. Bagi saya, buku Kambing Jantan jauh lebih menghibur dibandingkan film kambing jantan. Karena ada bagian-bagian yang membuat lucu di dalam buku namun tidak dihadirkan di film dan hasilnya film kambing jantan biasa saja tidak menghibur seperti bukunya.